BSIP Sulbar Dampingi Mahasiswa Pascasarjana Unibraw Paparkan Hasil Penelitian tentang Loka Pere
Majene 11/02/2023 – Tim BSIP Sulbar yang diwakili oleh Koordinator Program & Evaluasi (Ketut Indrayana) dan Ketua Tim Tekenis (Marthen P. Sirappa) melakukan pendampingan kepada Mahasiswa Pascasarjana Universitas Brawijaya (Yakub) untuk pemaparan hasil peneltiannya. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur PT. Sun Rei Food Products (Charles F. Nicholson), Kepala Desa Adolang (Sukiman), Sekdes Adolang Dhua, Kepala Dusun, Kelompok Tani, dan mahasiswa KKN. Pemaparan hasil penelitian dilaksanakan di Kantor Desa Adolang, Kab. Majene.
Yakub melakukan penelitian tentang “study etnobotani, soil habitat and growth of loka pere” di Desa Adolang dan Adolang Dhua, Kab. Majene. Loka pere merupakan pisang varietas lokal yang berasal dari Desa Adolang dan merupakan salah satu dari 55 Sumberdaya Genetik (SDG) Lokal Sulawesi Barat yang terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Rangkaian kegiatan penelitian dilakukan selama kurang lebih 2 tahun sejak tahun 2020 hingga 2022. Hasil panelitian yang dipaparkan pada kaegiatan ini terkait latar belakang, sejarah, habitat, kendala Pengembangan dan nilai ekonomi loka pere.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa loka pere memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik sehingga sangat potensial untuk dikembangkan terutama di habitat aslinya, yaitu Desa Adolang dan Adolang Dhua. Dari segi kondisi tanah dan iklim Desa Adolang dan Adolang Dhua mendukung untuk pengembangan pisang, dimana syarat tumbuh seperti pH tanah, kandungan hara tanah, curah hujan dan bulan keringnya terpenuhi. Namun ada beberapa kendala yang perlu dikaji lebih lanjut terkait adanya hama babi hutan dan ayam hutan yang membuat petani kewalahan untuk mengatasinya. Selain hama, harga loka pere yang masih rendah di pasar juga menjadi kendala bagi petani.
Pada tahun 2018 loka pere sempat terancam punah karena jarang petani yang mebudidayakan, namun berkat kemauan masyarakan dan perangkat desa loka pere tetap lestari hingga saat ini. Tanaman loka pere pernah dibawa dan ditanam di luar Desa Adolang seperti di Kota Majene, Makassar, Karossa dan beberapa wilayah lainnya, namun tidak berbuah dan meskipun berbuah rasanya berbeda. Selain dari kondisi syarat tumbuh terpenuhi di habitat aslinya, pengembangan perlu dilakukan karena loka pere memiliki nilai historis dan merupakan ikon dari Desa Adolang.