PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Tanggap Lingkungan: BSIP Sulbar Ajak Petani Manfaatkan Potensi Alam




Hari kedua dan ketiga pelatihan tematik padi spesifikasi hama dan penyakit angkatan 8 diisi dengan berbagai kegiatan. Kegiatan diawali dengan turun sawah untuk mengenal dan mengidentifikasi OPT yang ditemukan. Hasil-hasil temuan di lapangan selanjutnya dikoleksi dan dibawa ke kelas untuk didiskusikan. (7/02/2023 - 8/02/2023)

 
Didampingi fasilitator (Muh. Syaifullah Hiola), peserta pelatihan yang terbagi menjadi 3 kelompok secara bergantian memaparkan hasil temuan yang dikoleksi. Seluruh peserta tampak aktif untuk memberikan tanggapan terhadap pemaparan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Beberapa peserta ikut menambahkan dengan menceritakan pengalaman tentang teknik pengendalian OPT yang ditemukan. Pada akhir diskusi ditutup dengan penjelasan mendetail oleh fasilitator terkait OPT yang ditemukan.
 
Selanjutnya fasilitator (Religius Heryanto) melakukan sharing ilmu tentang bagaimana membaca tanda-tanda alam untuk menentukan langkah-langkah strategis dalam melakukan kegiatan budidaya padi sawah, seperti prediksi cuaca melalui kearifan lokal pengamatan awan dan kearifan lokal pranata mangsa yang merupakan sistem penanggalan berkaitan dengan aktifitas pertanian.
 
Untuk mencairkan suasana dan kebosanan, peserta tematik diajak main games dengan menebak quis yang berkaitan dengan qualified menjadi seorang petani yang profesional. Games tersebut juga bertujuan untuk menguji ingatan, belajar dari kesalahan, berpikir secara kreatif, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan gairah dan semangat mengikuti pelatihan.
 
Kegiatan pelatihan untuk angkatan 8 diakhiri dengan melakukan praktek pembuatan dan aplikasi biosaka. Dengan disampingi fasilitator dari BSIP Sulbar serta Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Polman (Safaruddin, S.P), peserta membuat biosaka dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar. Pemanfaatan biosaka diharapkan dapat memberikan tambahan informasi kepada peserta agar dapat menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan-bahan kimia yang berlebihan.