Rapat Koordinasi yang dilaksanakan secara Ofline maupun Online dihadiri oleh Kepala BSIP Jawa Timur, Kepala BSIP Kalimantan Barat , Kepala BSIP Lampung , Kepala BSIP Sulawesi Barat , Kepala BSIP Aceh, Kepala BSIP Maluku, Kepala BPSI Tanaman Palma, Kepala BPSI Tanaman Rempah dan Obat, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara,Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri dan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Mamuju.

 

Dalam Sambutannya Direktur Jendral Perkebunan Andi Nur Alam Syah, S.TP., M.T. mengatakan bahwa persoalan besar yang dihadapi perkebunan di Kementerian Pertanian adalah logistik benih, dimana tanaman-tanaman perkebunan kita rusak, tidak produktif dan mati yang harus segera diremajakan. Salah satu strategi untuk pemenuhan logistik benih yang besar kita harus mendirikan nursery-nursery modern yang mandiri. Pembangunan unit-unit nursery tersebut akan bekerjasama dengan BSIP sesuai arahan bapak Menteri pertanian dan Komisi IV DPR RI pada raker dan RDP terakhir. Selain itu BSIP juga memiliki memiliki lahan-lahan yang luas dan kemampuan untuk mengelola Nursery tersebut. 

 

Kepala BSIP Sulawesi Barat Dr. Ir. Nurdiah Husnah, M.Si berkesempatan menyampaikan laporan bahwa BSIP Sulawesi Barat memiliki lahan kebun Percobaan di Kabupaten Polman seluas 15 ha, dimana lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembangunan nursery, BSIP Sulbar siap bekerjasama dan berkolaborasi Bersama Dirjen Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi dan Dinas Perkebunan Kabupaten Mamuju untuk mendukung program pembangunan nursery sebagai logistik benih di daerah.