Menyemai Benih Kopi Arabika Pada Kegiatan Produksi Bibit Kopi
Menyemai benih kopi arabika pada kegiatan produksi bibit kopi
Mamuju 14 Juli 2023- Kopi Arabika adalah jenis yang paling diminati karena rasanya paling nikmat dibanding jenis lainnya. Buah kopi arabika akan berwarna merah terang saat matang. Rendemen atau persentase produk akhir dan hasil panennya sekitar 18% sampai 20%. Kopi arabika bersifat menyerbuk sendiri (self pollination) sehingga bahan tanaman baru yang diperbanyak secara generatif dari biji akan menghasilkan pertanaman dengan sifat-sifat yang sama dengan pohon induknya. Tanaman kopi arabika akan tumbuh dengan baik pada daerah tropis dengan ketinggian sekitar >800m dpl, bahkan untuk Arabika jenis Sigarar Utang tumbuh baik pada ketinggian >1000 m dpl dengan curah hujan yang tinggi > 2.000 mm/tahun.
Cuaca pagi yang terik tidak mengurungkan semangat tim BSIP Sulbar dalam kegiatan persemaian benih kopi. Penanggung jawab kegiatan produksi bibit kopi juga ikut serta di lapangan melakukan penyemaian benih kopi bersama tim BSIP Sulbar, yakni penyuluh pertanian BSIP, teknisi BSIP, Petani serta Mahasiswa/i UMI Makassar yang sementara melakukan PKL di BSIP Sulawesi Barat.
Di siang hari dalam kondisi hujan yang tidak deras, Tim BSIP dan Mahasiswa PKL tetap melakukan penyemaian benih kopi hingga selesai pada sore hari.
Sebelum biji disemai, beberapa hal yang benar-benar perlu diperhatikan adalah: 1) bedengan disiram air sampai jenuh, 2) dibuat pola jarak tanam bibit kopi, yaitu antar baris 5 cm dan dalam baris 3 cm. Sebelum biji disemaikan, terlebih dahulu direndam air selama 3 hari (setiap hari air diganti), 3) Penyemaian benih dilakukan dengan cara membenamkan biji sedalam kurang lebih 0,5 cm; permukaan benih yang rata menghadap ke bawah, 4) Setelah benih tertata di atas bedengan, di atasnya ditaburi pasir, dan ditutup dengan paranet agar terlindung dari sengatan matahari maupun curahan air siraman secara langsung.
Persemaian Screen House menggunakan rangka besi hollow dengan atap paranet yang berada tidak jauh dari lokasi pemukiman dan jalan. Tujuannya agar mudah dijangkau untuk pemeliharaan dan pengontrolan bibit serta memudahkan saat pendistribusian bibit kopi tersebut.