PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Focus Group Discussion: Identifikasi Standar Instrumen Pertanian Spesifik Lokasi Kopi Mamasa




Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Standar Instrumen Pertanian Spesifik Lokasi Kopi Mamasa dilaksanakan di desa Banea, Kec. Sumarorong. Kegiatan ini diinisiasi oleh BSIP Sulawesi Barat dan dihadiri oleh Kepala Desa Banea, Kepala Dinas Pertanian Kab. Mamasa, serta Bapak/Ibu petani kopi.

 

 
Agenda pelaksanaan kegiatan FGD diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Desa Banea, Kepala Dinas Pertanian Kab. Mamasa, selanjutnya sambutan oleh sambutan Ka. BSIP Sulawesi Barat sekaligus membuka acara dengan resmi dan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat KIK SDG Kopi Mammi Balanda kepada pemerintah Desa Banea.
 
Agenda selanjutnya diisi dengan pemaparan materi yang dimoderatori oleh Religius Heryanto, S.ST. Adapaun judul materi dari para narasumber;
a. Succes story Kopi Pokiringan (Pak Poki: Owner CV. Poki Cahaya Abadi)
b. Teknologi Budidaya Tanaman Kopi Berdasarkan Prinsip Good Agriculture Practice (Ir. Marthen P. Sirappa, M.Si)
c. Pemanfaatan Limbah Kopi dan Ternak sebagai Kompos Organik (Ketut Indrayana, S.TP).
 
Para peserta FGD sangat antusias menerima materi-materi yang disampaikan narasumber. Pak Tato, salah satu peserta FGD mengaku bahwa materi yang diterimanya merupakan hal yang baru dan sangat menarik untuk diterapkan di pertanamannya, dikarenakan praktik budidaya kopi yang dikerjakan masih konvensional. 
 
Agenda terakhir dari kegiatan FGD adalah praktek pembuatan pupuk kompos organik berbahan dasar limbah kulit kopi dan kotoran ternak yang dipandu oleh Ketut Indrayana, S.TP. Praktek ini menekankan kepada peserta FGD bahwa limbah kopi dan kotoran ternak yang melimpah merupakan potensi besar dalam meningkatkan produktifitas tanaman kopi secara organik.
 
Kegiatan FGD ditutup dengan sesi foto bersama. Semoga poin-poin pembahasan pada kegiatan kali ini dapat terus berjalan dan berkembang guna peningkatan produktifitas tanaman kopi khususnya di Kabupaten Mamasa