Jalankan Tusi, BSIP Sulawesi Barat Distribusikan Media Penyuluhan dalam Bentuk Buklet dan LIPTAN
Halo #sobat SIP, melanjutkan kegiatan Diseminasi Standar Instrumen Pertanian melalui Media Cetak, Tim BSIP Sulawesi Barat distribusikan media penyuluhan dalam bentuk Buklet dan LIPTAN (Lembaran Informasi Pertanian) ke tiga Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh di Kab. Mamuju. Marwayanti Nas, S.ST (PJ Kegiatan Diseminasi SIP melalui Media Cetak) Bersama tim medistribusikan media penyuluhan ke BPP Papalang, BPP Mamuju, dan BPP Simboro pada hari Selasa, 3 Oktober 2023).
Kunjungan tim BSIP Sulawesi Barat yang pertama dilakukan di BPP Kecamatan Papalang yang diterima langsung oleh Koordinator BPP dan seluruh penyuluh di Kecamatan Papalang. Pada pertemuan tersebut, pendistribusian media penyuluhan berupa Buklet dan LIPTAN disesuaikan dengan potensi yang ada di Kecamatan Papalang. Marwayanti Nas, S.ST sebagai penyuluh pertanian bersama tim berdiskusi dengan penyuluh terkait potensi apa saja yang ada di Kecamatan Papalang, sehingga kedepannya bisa dibuatkan bahan penyuluhan yang belum ada sebagai panduan bagi penyuluh dalam mendampingi petani di lapangan.
Selanjutnya tim BSIP Sulawei Barat melaksanakan kunjungan ke BPP Simboro yang diterima lagsung oleh Abdul Malik, S.P selaku Penyuluh Pertanian di Kecamatn Simboro. Kunjungan terakhir yakni ke BPP Kecamatan Mamuju yang diterima langsung oleh Koordinator BPP dan Penyuluh Pertanian di BPP Kecamatan Mamuju.
Media cetak yang didistribusikan mencakup berbagai aspek pertanian, mulai dari pengelolaan lahan, teknik budidaya beberapa komoditas, pengendalian hama tanaman, dan pembuatan kompos. Materi penyuluhan ini dirancang agar mudah dipahami oleh penyuluh sebagai tambahan informasi mengenai penerapan standar instrumen pertanian. Langkah ini merupakan komitmen BSIP Sulawesi Barat dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian di Sulawesi Barat. Harapannya kegiatan diseminasi SIP melalui media cetak ini dapat mencapai pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan, sehingga petani dapat mengadopsi teknologi dan praktik terbaru menuju pertanian terstandar.