PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian untuk Penanganan Dampak El Nino




 Halo #sobatSIP, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI melaksanakan webinar dengan tema “Pembinaan Penyuluh Pertanian dalam Rangka Pengawalan Gernas Penanganan Dampak El Nino” secara virtual dari ruang Agriculture War Room (AWR) Kantor Pusat Kementerian Pertanian RI. Kegiatan yang dilaksanan pada hari Rabu (18/10/2023) ini dihadiri langsung oleh Plt. Menteri Pertanian, Jajaran Pejabat eselon I dan II Kementan RI, Penyuluh Pertanian, Petani, Kostrawil, Kostrada, Kostratani, Stakeholder Pertanian dan Pelaku Pertanian dari seluruh Indonesia. BSIP Sulawesi Barat turut hadir secara virtual pada kegiatan tersebut.

 
Kegiatan Webinar diawali laporan penyelenggaran oleh Ka. BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. Dalam laporannya, Ka. BPPSDMP menyampaikan bahwa pembinaan penyuluh difokuskan pada 10 provinsi dan 115 Kabupaten yang merupakan sentra beras Nasional. Kegiatan ini merupakan persiapan musim tanam pertama atau musim rendeng 2023-2024, sehingga penyuluh harus memastikan sarana dan prasarana tersedia di lapangan baik itu air, pupuk, benih, alsintan, asuransi dan sarpras lainnya. Penyuluh juga harus memastikan bahwa teknologi budidaya harus hadir untuk menggenjot produktivitas, bisa dilaksanakan mulai dari pengolahan tanah, pembibitan, transplanting, pemupukan berimbang, pengendalian OPT hingga panen dan pasca panen. “Yang tidak kalah penting yakni agar penyuluh melakukan pendampingan kepada petani, dan penyuluh harus senantiasa hadir di tengah-tengah petani dalam kondisi apapun” lanjut Dedi Nursyamsi.
 
Acara webinar dilanjutkan dengan arahan sekaligus membuka acara oleh Plt. Menteri Pertanain Arief Prasetyo Adi, S.T, M.T. Beliau menyampaikan bahwa seluruh eselon I dan II bekerja keras untuk menyiapkan pertanian kita kedepan, dan memberikan quick win terkait apa yang akan dikerjakan selama 3 bulan kedepan dengan target-target angka yang akan dideliver oleh Kementerian Pertanian. Plt. Menteri pertanian juga berpesan agar mengerahkan semua seumber daya ke 10 provinsi sentra beras, dimana benih harus bagus, pupuk harus ada baik yang subsidi maupun komersial. Untuk asuransi pertanian, para penyuluh harus mengkomunikasikan agar nantinya jika ada petani yang gagal panen, ada modal yang bisa dipakai untuk tanam kembali. Detailkan target produksi agar seluruh wilayah di Indonesia produktivitasnya meningkat. “Penyuluh merupakan kunci sukses pertanian Indonesia, sehingga penyuluh harus bisa menjadi fasilitator, inovator, motivator, dinamisator, edukator dan advisor dari para petani yang ada. Untuk Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI target 35 juta ton dapat tercapai untuk mengurangi impor, bahkan kalua bisa tidak melakukan impor” lanjut Arief Prasetyo Adi, S.T, M.T dalam arahannya. Sebelum meninggalkan acara webinar, dilanjutkan sesi dialog antara Plt. Menteri Pertanian dengan peserta webinar yang hadir secara virtual.
 
Kegiatan webinar dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi terkait penanggulangan dampak El Nino. Pada sesi pertama, Narasumber pertama yang menyampaikan materi yaitu Dr. Ir. Suwandi, M.Si selaku Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan dengan tema Dukungan Ditjen Tanaman Pangan Terhadap Program Gernas Penanganan Dampak El Nino. Dilanjutkan penyampaian materi kedua oleh. Ir. Indah Megawati, M.P selaku Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan dengan tema Dukungan Ditjen PSP Terhadap Program Gernas Penanganan Dampak El Nino. Pemaparan materi ketiga dengan tema Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh Pertanian di Lokasi Gernas Penanganan Dampak El Nino oleh Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr selaku Ka. BPPSDMP Kementan RI. Lanjut sesi kedua, Narasumber pertama yaitu Dr Karmila Sari Haryati dengan tema El Nino dan Jadwal Tanam Musim Rendeng Tahun 2023 -2023, yang dilanjutkan oleh Dr. Lalu Muhamad Zarwaji dengan tema Budidaya Padi Musim Rendeng tahun 2023-2024. Harapannya kegiatan webinar ini menjadi wada pertukaran ilmu untuk memajukan pertanian Indonesia.