PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Penyuluhan Pekarangan Pangan Lestari KWT Melati




Mamuju. Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melakukan optimalisasi lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga, Melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Kegiatan P2L dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan/atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan.

 

Selain itu Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, dan/atau lahan yang ada di sekitar rumah, sehingga meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.
 
Hari ini, 23/10/2023 (BSIP) Sulawesi Barat, Bersama-sama dengan Penyuluh (BPP) Kecamatan Simboro, serta Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Mamuju, melaksanakan penyuluhan dalam pelaksankaan program Pekarangan Pangan Lestari. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Desa Sumare, sebuah desa yang memiliki potensi besar dalam pengembangan Pekarangan Pangan Lestari. Peserta penyuluhan meliputi Ketua dan anggota dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati.
 
Salah satu materi penyuluhan yang disampaikan adalah pembuatan media tanam untuk pembibitan tanaman sayuran. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani dalam menciptakan media tanam yang optimal untuk pertumbuhan tanaman sayuran. Selama penyuluhan, peserta diajarkan tentang teknik pembuatan media tanam yang efektif, yang melibatkan campuran sekam, kotoran hewan, dan tanah. Pembuatan media tanam ini memiliki peran penting dalam tahap awal pembibitan tanaman sayuran, karena memungkinkan tanaman untuk tumbuh dengan optimal sebelum dipindahkan ke lahan utama. Selain itu, peserta juga mendapatkan pemahaman tentang pemilihan benih tanaman yang tepat dan teknik perawatan bibit.
 
Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat Desa Sumare dapat memanfaatkan lahan pekarangan mereka secara efektif dan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar, serta mendukung kemandirian pangan dan lingkungan yang sehat. Semoga kolaborasi seperti ini terus digalakkan dalam upaya memajukan pertanian di Sulawesi Barat.