PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Upaya Penurunan Stunting, UNSULBAR Gelar SEMNAS "Transformasi Pangan Lokal dalam Akselerasi Penurunan Stunting"




Majene-Dalam rangka Dies Natalis ke XV Universitas Sulawesi Barat menyelenggarakan kegiatan Hybrid Seminar Nasional dengan tema Transformasi Pangan Lokal dalam Akselerasi Penurunan Stunting, pada kesempatan ini BSIP Sulawesi Barat turut hadir pada kegitan tersebut yang dilaksanakan Gedung Teater Kampus Parang-Parang Universitas Sulawesi Barat. (27/11/2023)

 
Acara ini dibuka langsung oleh Bapak Dekan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Prof. Dr. Ir. Kaimuddin., M.Si dalam penyampaiannya beliau mengharapkan dapat bersama-sama stakeholder terkait untuk bisa berkontribusi dalam mengatasi kemiskinan eksrim dan stunting khususnya di Sulawesi Barat, maka dari itu dalam rangka Dies Natalis ke-15 Universitas Sulawsi Barat melaksanakan Hybrid Seminar Nasional mengusung Tema Transformasi Pangan Lokal Dalam Akselerasi Penurunan Stunting” semoga pada seminar nasional ini menghasilkan kajian strategi untuk pengembangan secara nasional dan terkhusus untuk pangan lokal di Sulawesi Barat
 
Seminar Nasional ini menghadirkan Guru Besar Ilmu Gizi FKM Universitas Hasanuddin Prof. dr. Veny Hadju, M.Sc. Ph.D dengan materi Prospek dan Inovasi Pangan Lokal sebagai Solusi Penurunan Stunting; Kepala Dinas Tanaman Pangan Prov. Sulawesi Barat Ir. H. Abd. Waris Bestari., M.Si dangan judul materi Ketahan Pangan Berbasis Sumber Daya Hayati Lokal; Dekan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Prof. Dr. Ir. Kaimuddin., M.Si dengan Materi Pangan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan; serta dari Badan Pangan Nasional Jhon Hendra sebagai Keynote Speech Seminar Nasional dengan materi Transformasi Pangan Lokal dalam Akselerasi Penurunan Stunting.
 
Permasalahan Sulawesi Barat di masa depan adalah jumlah penduduk yang semakin meningkat dengan jumlah penduduk 1.412 juta (2020) diperkirakan meningkat menjadi 1,734 juta (2035), maka dari itu perlu kolaborasi antara pemerintah Provinsi dan Daerah untuk memberikan solusi bagaimana memberi makan penduduk dengan pangan yang beragam, bergizi, berkualiats dan aman. Dalam Seminar Nasional ini disampaikan pangan lokal yang memberi manfaat terhadap kesehatan kita (pangan fungsional) yang banyak tersedia di setiap daerah dengan berbagai kelebihan kandungan dan khasiatnya, konsumsi buah dan sayur berwarna perlu divariasikan disertai dengan sumber protein hewani yang tersedia seperti ikan, telur, kerang dan daging serta mengkonsumsi kelor dan madu yang mengandung vitamin dan mineral serta zat antioksidan yang perlu dikonsumsi setiap hari. Untuk itu kita perlu membangun sistem pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, optimalisasi lahan, revolusi sistem produksi beras dan diversifikasi pangan lokal untuk ketahanan pangan serta dukungan dan kemauan pemerintah.