PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

BSIP Sulawesi Barat Distribusi Benih Jagung dan Media Cetak




Mamuju - Persoalan mengatasi ketertinggalan pembangunan pertanian dan mewujudkan kemandirian pangan di suatu wilayah memang tidak mudah. Spektrum sebaran wilayahnya yang luas dengan beragam kendala terdengar sangat menantang, juga tidak terbantahkan termasuk di wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Masalah ketersediaan benih bersertifikat merupakan pembatas utama dalam pertumbuhan dan produksi jagung. Oleh sebab itu, BSIP Sulawesi Barat hadir sebagai gudang senjata di Provinsi Sulawesi Barat untuk yang siap mempersenjatai para petani dengan benih unggul bersertifikat khususnya dalam produksi jagung.

 
Di awal tahun baru ini, Kepala BSIP Sulawesi Barat Repelita Kallo, S.TP, M.Si menerima dengan hangat kedatangan Kabid. Dinas Pertanian Kab. Mamuju Wahyudin, S.P, M.Si, PPL Kec. Tappalang Barat, serta perwakilan petani dari kec. Tappalang Barat di loby gedung utama BSIP Sulawesi Barat, Kamis 4 Januari 2024. Kedatangan Wahyudin bukan tanpa sebab, melainkan untuk menerima benih diseminasi yakni benih jagung komposit. Adapun varietas yang diserahkan BSIP Sulawesi Barat yakni benih jagung komposit varietas jakarin (SS) sebanyak 200kg. Dinas Pertanian Kab. Mamuju selanjutnya akan memberikan benih jagung tersebut di 2 kelompok tani di Kec. Tappalang Barat yaitu KT Mesakada dan KT Reski Akbar untuk diuji adaptasikan dengan masing-masing bobot 100kg per kelompok tani. Kegiatan ini dapat menudukung penanaman jagung yang lebih luas dan melibatkan petani yang kurang modal sehingga mendukung peningkatan produksi dan swasembada jagung nasional secara berkelanjutan.
 
Diwaktu yang bersamaan, BSIP Sulawesi Barat melalui Marwanti Nas, S.ST mendistribusikan media cetak sebagai bahan penyuluhan standar instrument pertanian ke penyuluh pertanian yang merupakan mitra dalam penyebaran informasi pertanian. Penyuluh pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan sumberdaya manusia pertanian, yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam sistem pembangunan pertanian Nasional. Olehnya itu dibutuhkan kolaborasi dalam melaksanakan penderasan informasi pertanian agar informasi tersebut dapat tersampaikan keseluruh petani.