BSIP Sulbar Turun Langsung Lakukan Verifikasi Data CPCL
Mamuju Tengah-Tim Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Barat melaksanakan perjalanan koordinasi dan verifikasi data ke Dinas Pertanian Kab. Mamuju Tengah. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk melakukan verifikasi data CPCL serta membahas rencana pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas dalam menerapkan standar instrumen pertanian komoditi Jagung di Kab. Mamuju Tengah.
Diterima secara langsung oleh Kabid. Tanaman Pangan (Muhammad Arif, S.Pd., M.Si) dan Kabid. Penyuluhan (Abd. Latif, S.P.), Tim Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat secara rinci menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di Kab. Mamuju Tengah yang terbagi ke dalam dua zona, di mana zona 1 terdiri atas Kec. Pangale, Kec. Budong-Budong, dan Kec. Tobadak. Sedangkan untuk zona 2 terdiri atas Kec. Topoyo dan Kec. Karrossa.
Berdasarkan SK CPCL nomor 009.7/51/I/2024/DKPP tercatat bahwa pada zona 1, Kec. Pangale memiliki 21 kelompok tani, Kec. Budong-Budong (16 kelompok tani), dan Kec. Tobadak (47 kelompok tani). Sedangkan pada zona 2, Kec. Topoyo (34 kelompok tani) dan Kec. Karossa (11 kelompok tani). Keseluruhan data jumlah kelompok tani ini telah terverifikasi. Kelompok-kelompok tani yang telah terdata tersebut selanjutnya akan menjadi target peserta pada kegiatan Pendampingan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Instrumen Pertanian di Kab. Mamuju Tengah.
Penguatan kapasitas diarahkan untuk memberdayakan para petani agar dapat menerapkan standar instrumen pertanian dengan efektif, terutama dalam hal pengelolaan tanaman Jagung dalam mendukung program Upaya Khusus (Upsus) Kementerian Pertanian di tahun 2024.
Pertemuan ini bukan hanya sebagai wadah koordinasi, tetapi juga sebagai langkah awal untuk melaksanakan rencana penguatan kapasitas yang akan memberikan dampak positif pada sektor pertanian di Kab. Mamuju Tengah. Tim Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat dan Dinas Pertanian Kab. Mamuju Tengah berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.