Pastikan Ketersediaan Bahan Organik Untuk Pembuatan Kompos
Sampaga-Dalam rangka pelaksanaan pelatihan pembuatan pupuk kompos sebagai bagian dari kegiatan penguatan kapasitas penerapan standar instrumen pertanian tanaman jagung, TIM BSIP Sulbar zona 1 Mamuju melaksanakan Hunting Lokasi pertanaman jagung dan memastikan ketersediaan limbah jagung yang akan menjadi salah satu bahan pembuatan kompos. Selain itu tujuan kunjungan ini adalah melihat secara langsung sistem tanam yang digunakan petani yang merupakan tindak lanjut dari FGD yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Tim BSIP Sulbar melakukan survei ke lahan jagung milik Pak Daeng di Desa Tarailu, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju. Pada kegiatan ini Tim BSIP Sulbar didampingi PPL Desa Tarailu.
Di lahan seluas kurang lebih 2 ha itu terdapat tanaman jagung berumur 2 minggu dengan sistem tanam tegel dengan jarak tanam kurang lebih 25x70 cm. Petani melakukan penanaman tanpa mengukur jarak tanam dan hanya mengira" sehingga tidak dapat dipastikan jarak sebenarnya tanpa alat ukur. Selain itu jagung ditanam tanpa olah tanah. Hal ini dilakukan petani untuk menghemat biaya tenaga kerja dan mengefisienkan waktu tanam. Pertanaman jagung milik Pak Daeng ini tidak ditumpangsarikan dengan tanaman lain. Berbeda dengan lahan di sekitarnya yang menanam jagung diantara tanaman kelapa sawit yang masih kecil.
Di lahan yang disurvei juga terdapat banyak limbah jagung hasil dari musim tanam sebelumnya. Ini dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos. Biasanya petani hanya membakar limbah jagungnya yang dapat membuat tanah menjadi keras dan membunuh organisme di tanah. Oleh karena itu Tim BSIP Sulbar memberikan edukasi agar limbah tersebut diolah menjadi pupuk kompos. Selain mengurangi polusi yang diakibatkan dari pembakaran limbah, pupuk kompos jerami jagung juga dapat memperbaiki sifat tanah menjadi subur dan akan berdampak positif ke tanaman.
Dengan memastikan ketersediaan jerami jagung sebagai bahan pembuatan pupuk kompos dari limbah pertanian diharapkan kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana dan semakin banyak petani yang dapat menerapkannya