Wadah Berbagi Ilmu Pada Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian
Mamuju-Dalam rangka mendukung program utama Kementan dalam upaya khusus peningkatan produktivitas padi dan jagung, BSIP Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian di Kab.Mamuju yang dihadiri sekitar 150 orang penyuluh pertanian dan kelompok tani.
Pada kesempatannya juga dihadiri Kepala BSIP Sulbar yang diwakili Kasubbag TU Raden Dwi Teguh Wijanarko, SP menyampaikan terima kasih kepada para penyuluh pertanian dan kelompok tani telah hadir menyempatkan waktunya pada kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Komoditas Jagung di BPP Kalukku, beliau juga mengatakan untuk peserta agar menyerap ilmu yang akan diberikan oleh pemateri,minimal kelompok tani harus tahu apa yang disampaikan narasumber,"jikapun ada yang berpengalaman mohon kiranya saling berbagi ilmu" tambah raden.
Selanjutnya arahan sekaligus membuka kegiatan oleh sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kab.Mamuju Nurul, SE, beliau mengatakan sangat berterima kasih juga karena adanya kegiatan ini di Kab.Mamuju khususnya kecamatan Kalukku dan beliau berharap baik penyuluh maupun kelompok tani untuk melihat dan mengikuti dikarenakan ada praktek demontrasi pembuatan kompos yang sangat bermanfaat untuk diketahui.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yaitu Biochart Sebagai Pembenah Tanah Untuk Peningkatam Produktivitas Pertanian oleh Dr.Mu'minah, SP., MP, Sertifikasi Benih dan Jagung oleh Makmur, SP., MP, Penerapan Budidaya Jagung IndoGAP oleh Dr.Amin Nur, SP. M.Si, serta Produksi Benih Jagung Hibrida BKL oleh Muhammad Abid,SP., MP
Setelah pemaparan peserta diajak mempraktikkan pembuatan biochar (arang hayati) dari limbah pertanian.(tongkol jagung, tandan sawit, tempurung kelapa, sabut kelapa dan ranting kayu) dan dilanjutkan pembuatan pupuk kompos berbahan dasar limbah pertanian jagung dan hijauan dengan menggunakan aktivator promi. Praktik tersebut dilaksanakan untuk membantu petani dalam memberikan alternatif dalam mengatasi kelangkaan pupuk subsidi dan mahalnya pupuk non subsidi. Terliat semangat antusias para peserta saat demontrasi pembuatan biochart dan pupuk kompos dengan harapan kegiatan ini berkelanjutan menjadi wadah penyuluh pertanian dan kelompok tani berbagi ilmu dalam menerapkan budidaya jagung sesuai standar.