Identifikasi Pompanisasi Mendukung Penambahan Areal Tanam Padi di Mamuju Tengah
Halo #sobatSIP, Dalam rangka mengatasi penurunan produksi pangan dan menghadapi tantangan darurat pangan, maka kementerian pertanian melakukan percepatan peningkatan produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lahan, pompanisasi dan Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan sasaran lahan kering dan sawah tadah hujan IP 0 - IP 100.
Pada kesempatan kali ini, PJ. Upsus wilayah Sulawesi Barat, DR. Asmarhansyah, S.P., M.Sc bersama tim didampingi L.O Kab. Mamuju Tengah, Ketut Indrayana, S.TP melakukan survey dan identifikasi terkait pompanisasi di Kec. Pangale (14/03/2024). Hasil identifikasi berdasarkan data CPCL 2024 menunjukkan di Kec. Pangale terdapat potensi sawah tadah hujan yang masuk dalam kriteria PAT sehingga dapat dilakukan kegiatan pompanisasi. Potensi luasan sawah tadah hujan tersebut terdapat di Desa Pangale (33.26 ha), Polo Camba (12.33 ha), dan Lemo-Lemo (1.59ha). Adapun kriteria sarana yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan PAT terdiri dari pompa dengan diamter 4 - 6 inci dengan panjang selang/pipa 200 - 300 meter, dan juga kebutuhan benih sebanyak 250 - 335kg.
Semoga dengan didapatnya data aktual terkait kebutuhan pompa dan sarana penunjang produksi lainnya di Kec. Pangale, Mamuju Tengah dapat menambah luasan area tanam sehingga Indonesia mampu menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan di tahun-tahun berikutnya.