Antisipasi Darurat Pangan Melalui PAT di Kab. Mamasa
Mamasa- Pentingnya ketersediaan pangan khususnya padi saat ini menjadi perhatian utama dari Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Pertanian. Salah satu upaya untuk menjamin peningkatan produksi tanaman pangan adalah program perluasan areal tanam. Perluasan areal tanam dapat dilakukan dengan menambah luas lahan yang akan ditanami dan atail dapat juga dilakukan dengan meningkatkan frekuensi penanaman dalarn satu tahun. Perubahan iklim yang ekstrem, yaitu suhu panas yang meningkat dan berkepanjangan (El Nino) dan curah hujan yang tinggi berakibat banjir yang terjadi di beberapa wilayah pertanian penghasil padi di Indonesia, sehingga mengakibatkan terganggunya produksi dan stok padi secara nasional.
Kondisi darurat pangan ini perlu diantisipasi dengan baik oleh Kementerian Pertanian, dengan upaya mempercepat jadwal tanam padi melalui program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai, seperti penyediaan pompanisasi, benih, pupuk, obat-obatan, alat mesin pertanian dan sumberdaya pertanian.
Untuk itu pada Senin (25 Maret 2024) telah dilakukan gerakan tanam mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa. Lahan seluas 3 Ha kembali ditanami oleh Kelompok Tani Tallu Situru yang didampingi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa dan Babinsa setempat dengan pola tanam masing-masing seluas 0,7 Ha tanam pindah dan seluas 2,3 Ha tanam benih langsung (tabela). Adapun varietas yang ditanam yakni padi varietas mekongga. Sesuai deskripsi, varietas mekongga memiliki rata-rata hasil sebanyak 6t/ha dengan kemampuan agak tahan terhadap hama wereng batang coklat dan tahan terhadap penyakit hawar daun.
Dengan adanya perluasan areal tanam akan dapat meningkatkan produktivitas hasil padi para petani di daerah setempat, yang mana juga akan memperkuat ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Mamasa.
