BSIP Sulbar Hadiri Rakor Potensi Investasi Daerah Sulawesi Barat
Mamuju-Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat Kemeterian Keuangan Republik Indonesia, melaksankan Rapat Koordinasi Potensi Investasi Daerah Provinsi Sulawesi Barat untuk memetakan potensi investasi gula aren di Sulawesi Barat yang akan diangkat dalam laporan analisis peluang investasi daerah Tahun 2024 oleh Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Barat.
Rapat koordinasi ini di laksanakan di Ruang Camar, Grand Maleo Hotel Mamuju yang dihadiri oleh Bapperinda Provinsi Sulawesi Barat, DPMPTSP Provinsi Sulawesi Barat, BPSIP Sulawesi Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat, Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Mamuju, Pelaku UMKM gula aren, dan Pejabat/pegawai Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Barat dan KPPN Mamuju.
Kepala DJPb Provinsi Sulawesi Barat Bapak Tjahjo Purnomo, S.E., M.M dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Barat mengambil peran sebagai counterparts bagi Pemda untuk menghubungkan kebutuhan pembiayaan dan potensi investasi di daerah dengan sumber-sumber pembiayaan potensial salah satunya adalah peluang investasi gula aren di Sulawesi Barat. Beliau menyampaikan ada 2 (dua) tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini, yakni : 1) Identifikasi lebih lanjut mengenai potensi investasi gula aren di Sulawesi Barat yang akan diangkat dalam Laporan APID Tahun 2024; 2) Mendapatkan masukan dari para narasumber dan peserta rapat guna meningkatkan kualitas penyusunan Laporan APID Tahun 2024.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber. Materi Pertama disampaikan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat dengan judul Potensi dan Kendala Pengembangan Perkebunan Aren di Sulawesi Barat. Materi ke-2 di sampaiakan oleh Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat (Sarpina, STP.,M.Si) dengan judul materi Prospek Pengembangan Teknologi Pengolahan dan Standardisasi Mutu Produk Aren. Dan dilanjutkan dengan diskusi
Tanaman aren adalah tanaman perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan di Sulawesi Barat karena sesuai dengan agroklimaknya. Aren dikenal sebagai pohon serbaguna karena hampir semua bagian dari tanaman aren dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan maupun non pangan dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Bagian tanaman aren yang dapat menghasilkan bahan pangan yaitu batang (pati aren), mayang (nira yang diolah menjadi gula aren, gula semut dan gula cair) dan buah (kolang-kaling) sedangkan ijuk aren dimanfaatkan sebagai bahan baku tali, sapu, atap dan resapan air pada kontruksi lapangan.