PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Barat

Rapat Koordinasi "Upaya Percepatan Produksi Pangan Nasional"




Jakarta-Bertempat di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian, Kepala BSIP sulawesi Barat mengikuti Rakor Pompanisasi dan Optimalisasi Lahan yg dipimpin oleh Menteri Pertanian RI Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P. Hadir pada acara tersebut Wamentan Sudaryono; para pejabat Eselon I, II dan III lingkup Kementan, Panglima TNI AD; serta Kepala Dinas selindo.

Dalam rakor tersebut Mentan memberikan arahan terkait progres pompanisasi, optimalisasi lahan hingga evaluasi pelaksanaan Merdeka Belajar Kampis Merdeka (MBKM) bagi Mahasiswa (i) Polbangtan. Mentan optimis; dengan pompanisasi dan optimalisasi lahan, Indonesia dalam 3 tahun ke depan akan mencapai swasembada pangan. Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Bapak Ali Jamil menyampaikan progres pelaksanaan pompanisasi bahwa luas lahan sawah tadah hujan di indonesia 2,7 juta ha atau 36% dari luas lahan sawah di indonesia (7,4 jt ha). Dari 2,7 juta ha lahan sawah tadah hujan, terdapat 2,14 juta yg beririsan dengan sungai sehingga air permukaan tersebut dapat dipompa untuk mengairi sawah untuk meningkatkan IP dalam rangka Pertambahan Areal Tanam (PAT) padi.
 
Sebagaimana diketahui, Program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang IP satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Artinya, lahan-lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.
 
Berdasarkan data yang ada, total pompanisasi yang sudah termanfaatkan di seluruh Indonesia telah mencapai 20.559 unit dengan luasan lahan 582.528 hektar pompanisasi yang sudah terealisasikan. program ini akan diperluas hingga wilayah lain di luar Pulau Jawa, agar upaya peningkatan produksi padi berjalan secara masif. Pompanisasi dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan, sehingga akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah dan tanam kembali.