Dampingi Petani Penerap Standar, BSIP Sulbar Sosialisasikan Penerapan GAP Padi
Mamuju-Mamuju-Produksi padi Nasional tahun 2022 hingga awal tahun 2024 mengalami penurunan, sehingga program strategis Kementan fokus pada peningkatan produksi. BSIP Sulbar selaku lembaga penerap standar melaksanakan sosialisasi kegiatan pendampingan penerapan standar instrumen pertanian di Aula UPTD Balai Diklat Pertanian Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan Sosialisasi dihadiri oleh Kadis DTPHP Mamuju, Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani di wilayah Kecamatan Kalukku. Kegiatan pendampingan bertujuan untuk mengajak petani menerapkan Good Agriculture Practice (GAP) padi sebagai upaya meningkatkan produksi dan sistem budidaya yang berkelanjutan. Tentunya pendampingan penerapan GAP merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) di Sulawesi Barat.
Ka BSIP Sulbar (Repelita Kallo) dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan pendampingan akan dilaksanakan pada KT Cahaya Abadi (penerima bantuan pompa) di Kelurahan Sinyonyoi Kecamatan Kalukku di areal sawah tadah hujan seluas 6 ha.
Berdasarkan fakta di lapangan, ketersediaan benih bermutu masih menjadi kendala khususnya di Sulawesi Barat, sehingga kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat memberi output berupa rekomendasi kelayakan kelompok tani untuk menjadi Kelompok Penangkar.
Kecamatan Kalukku adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Mamuju yg endemik tungro, sehingga varietas yang akan ditangkar yakni varietas Inpari 36 dan 37 dengan keunggulan tahan penyakit tungro.
Penerapan GAP yakni praktek pertanian berkelanjutan yang menggunakan pendekatan prinsip-prinsip bercocok tanam yang baik, sangat penting dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas padi. Salah satu komponennya adalah pengelolaan lingkungan yang baik misal penggunaan pupuk organik sebagai teknologi ramah lingkungan, mengembalikan jerami ke lahan sebagai sumber N bagi tanaman padi dan pemupukan berimbang, dan tidak kalah pentingnya adalah penggunaan benih terstandar, tutup Ka. BSIP Sulbar.
Pada kesempatan yang sama Kadis DTPHP Mamuju (Sofyan) memberikan sambutan sekaligus membuka acara Sosialisasi. Kadis DTPHP Mamuju menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan sosialisasi kegiatan pendampingan dan sinergi yang baik dengan BSIP Sulbar dalam membangun sektor pertanian di Mamuju. “Mamuju sebagai Ibukota Provinsi tentunya tidak lepas dari tingginya jumlah penduduk baik dari kelahiran maupun migrasi, sehingga potensi alih fungsi lahan pertanian menjadi ancaman, oleh karena itu penggunaan benih yang bermutu dan bersertifikat sangat penting untuk meningkatkan produksi padi dan memenuhi kebutuhan pangan kita” lanjut Sofyan.
Acara Sosialisasi dilanjutkan pemberian materi oleh dua narasumber yakni Marthen P. Sirappa (Penyuluh BSIP Sulbar) dengan materi penerapan budidaya tanaman padi yang baik dan Makmur (Pengawas Benih Tanaman BPSBTPH Sulawesi Barat) dengan materi proses produksi benih padi. Kedua materi yang disampaikan sangat relevan dengan tujuan kegiatan pendampingan untuk menjadi penangkar yakni selain menerapkan budidaya padi yang baik perlu memperhatikan syarat sertifikasi dari BPSBTPH selaku balai sertifikasi. Selanjutnya sesi diskusi sangat interaktif membahas materi yang disampaikan, harapannya sosialisasi ini dapat memberikan input positif pada peserta yang mayoritas merupakan petani.