Serba Serbi Perluasan Areal Tanam (PAT) di Provinsi Sulawesi Barat
Mamasa-Antisipasi Darurat Pangan (ADP) melalui Program Pompanisasi menghendaki action di lapangan untuk memastikan percepatan pergerakan tanam oleh petani. Tim Satgas ADP BSIP Sulbar melakukan eksplorasi ke lokasi-lokasi PAT di Kabupaten Mamasa antara lain Kec.Tawalian, Nosu, Sumarorong, Aralle, Mambi dan Tabulahan.
Nosu merupakan salah satu kecamatan terjauh setelah Kecamatan Pana di Kabupaten Mamasa. Jarak tempuh 75 km dari Kota Mamasa dengan waktu tempuh 4 jam karena kondisi medan berat. Lokasi PAT berada pada ketinggian kurang lebih 1.714 m dpl. Tidak satupun padi Inbrida dapat tumbuh di lokasi ini sehingga petani hanya dapat mengembangkan varietas lokal (Pare Lotting dan Bae Merah) yang umurnya 6 bulan.
Kecamatan Balla adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Mamasa dengan jarak tempuh kurang lebih 16 km. Agroekosistem sawah tadah hujan yang memanfaatkan air dari pegunungan. Padi yang berkembang adalah padi lokal yang biasa disebut Varietas pemburu dan Varietas Thailand. Umur padi ini kurang lebih 3,5 bulan. Padi ini adaptif di ketinggian 1000 m dpl.
Dua kecamatan ini tentunya menggambarkan keterwakilan keanekaragaman hayati pada lahan pertanian di Kabupaten Mamasa. Begitu beragamnya spesies tanaman padi yang merupakan sumber kekayaan hayati di Sulawesi Barat.
Jika ditelisik akan filosofi padi yang tergambar dalam proses menanamnya, para petani harus membungkuk dan menunduk saat menanam bibit padi. Sikap ini melambangkan kerendahan hati dan kesabaran. Seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk, manusia pun didorong untuk selalu rendah hati, terutama saat meraih kesuksesan.
Maka belajarlah dari filosofi padi agar kita terhindar dari sifat sombong.Dan yang terpenting adalah "Padi merupakan sumber makanan pokok hampir 40% dari populasi penduduk dunia"