Monitoring Perbenihan Padi Guna Mendukung Ketersediaan Benih Berkualitas
Mamuju Tengah-Tim Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program perbenihan padi yang tengah berjalan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BSIP dalam mendukung ketersediaan benih padi berkualitas dan terstandar dengan target produksi sebesar 11 ton. Terdapat dua jenis varietas yang ditangkarkan oleh petani di desa Lara, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, yaitu Cakrabuana dan Mekongga.
Pada monev kali ini, tim BSIP didampingi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan setempat dan petani pelaksana kegiatan produksi benih padi melakukan pantauan langsung terhadap pertanaman padi pada areal seluas 5 ha. Secara umum pertumbuhan tanaman padi cukup baik, namun ada beberapa informasi penting yang ditemukan di pertanaman padi, yaitu (1) serangan hama tikus meskipun masih skala kecil, dan adanya hama putih palsu/penggulung daun.
Guna memastikan produksi benih tidak terganggu, penanganan terhadap hama, terutama hama tikus harus segera dilakukan pengendalian. Pengendalian hama menjadi salah satu prioritas untuk menjaga kualitas dan kuantitas benih yang akan dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hama tikus merusak tanaman pada semua fase pertumbuhan, dan dapat menyebabkan kerusakan besar jika serangan terjadi setelah pembentukan primordia. Kerusakan tanaman pada fase vegetatif awal masih dapat membentuk anakan baru kembali. Pada saat tanaman padi memasuki fase anakan maksimum, 65% waktu hama tikus berada pada pertanaman padi, dan kondisi inilah yang harus diwaspadai.
Keberhasilan pengendalian hama tikus ditentukan oleh aktivitas kelompok tani secara massal. Pada fase vegetatif, salah satu cara pengendalian hama tikus adalah dengan pemasangan umpan rodentisida antikoagulan dan pengemposan dengan belerang. Pengumpanan dengan rodentisida juga dapat dilakukan dengan bahan aktif brodifakum, kumatetrail, seng fosfida atau flokumafen. Selain menggunakan rodentisida, pengendalian hama tikus juga dilakukan dengan melakukan sanitasi melalui pembersihan gulma dan semak-semak di sekitar pertanaman padi. Melalui kegiatan ini, BSIP Sulawesi Barat berkomitmen untuk terus mendukung petani dengan pendampingan intensif, memastikan produksi benih padi sesuai target dan menghasilkan benih teratandar.